DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebiasaan
makanan ( food habits ) adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakanoleh
ikan. Umumnya makanan yang pertama kali datang dari luar untuk semua ikan
dalammengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal yang berukuran
kecil. Jika untuk pertama kali ikan itu
menemukan makanan berukuran tepat dengan mulutnya, diperkirakan akandapat
meneruskan hidupnya. Tetapi apabila dalam waktu relative singkat ikan tidak
dapatmenemukan makanan yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan
dankehabiasan tenaga yang mengakibatkan kematian. Hal inilah yang antara lain
menyebabkan ikan pada masa larva mempunyai mortalitas besar. Kajian kebiasaan
makan ikan perlu dipelajariuntuk mengetahui jenis makanan apa yang ikan suka
.Makanan alami ikan terdiri atas berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang
hidupdiperairan. Keberadaan suatu jenis ikan memiliki hubungan yang sangat erat
dengan keberadaanmakanan dengan mengetahui kebiasaan makan ikan, kita dapat
melihat hubungan ekologidiantara organisme pada perairan tersebut ,misalnya
bentuk pemangsaan ,persaingan,dan rantaimakanan,disamping itu kita juga
memiliki pengetahuan yang penting dalam hal domestikasiikan-ikan yang memiliki
nilai ekonomis penting yang akan dibudidayakan.Makanan ikan adalah organisme,
bahan maupun zat yang dimanfaatkan ikan untuk menunjang kehidupan dan
perkembangan organ tumbuhnya. Kebiasaan makanan (feedinghabbit) adalah tingkah
laku saat mengambil dan mencari makanan. Analisis food and feeding habbit
dilakukan melalui pengamatan isi usus ikan tersebut. Ada jenis ikan yang aktif
makanselama 24 jam dan ada pula yang hanya pada waktu tentu saja. Saat-saat
ikan aktif mengambil makanan dalam 24 jam disebut feeding perlodicity.Tipe-tipe
makanan ikan yang umum ditemukan adalah plankton, nekton, bentos, dan detritus.
Berdasarkan jenis kelompok makanannya ikan dibagi 3 kelompok besar yaitu
herbivore,karnivora, dan omnivore. Faktor yang menentukan apakah suatu jenis
ikan akan memakan suatuorganisme makanan adalah ukuran makanan, ketersediaan
makanan, warna makanan dan seleraikan terhadap makanan. Jumlah makanan yang
dibutuhkan oleh suatu jenis ikan bergantung padamacam makanan, kebiasaan makan,
kelimpahan makanan, suhu air dan kondisi umum dari ikan yang bersangkutan. Struktur
alat pencernaan yang berperan dalam adaptasi makanan adalahmulut, gigi, tepi
insang dan usus. Persaingan dalam hal makanan, biakan antara spesies
maupunantara individu dalam spesies yang sama akan mengurangi persediaan
makanan, sehingga yangdiperlukan oleh ikan tersebut menjadi pembatas. Ini
mempengaruhi tingkat pertumbuhan, hanyaikan-ikan yang kuat dalam persaingan
yang akan tumbuh dengan baik.Kebiasaan makan suatu species ikan perlu dikaji
jika ingin ikan tersebut ingin dijadikanikan peliharaan (budidaya), hal ini
berkaitan dengan penyusunan ransom yang sesuai unutk ika berkenaan. Kabiasan
dan cara makan merupakan faktor penting yang menentukan
keberhasilanmempertahankan eksistensi suatu organisme kerena makanan
menyediakan semua nutrisi yangdiperlukan oleh organisme untuk tumbuh dan
berkembang. Makanan juga berperan dalmmenentukan distribusi dan migrasi
ikan.Pengetahuan tentang interaksi makan antara suatu species dengan species
yang lain juga penting diketahui dalam keitan penyusunan rancangan manajemen
sumber daya perikanan dankonservasi disuatu perairan (balik et al., 2003).
Analisis makanan juga penting dilakukan untuk mengetahui pesaingan makan (diet
overlap) antar species, informasi ini penting diketahuiaterutam dalam kegiatan
restocking (Bascinar and saglam,2009)
1.2 Tujuan Pratikum
Praktikum
ini bertujuan untuk mengamati bentuk alat pencernaan pada ikan dan tipe makananannya, sehingga dapat ditentukan ikan
tersebut tergolong kedalam tipe mana, herbivore,omnivore,
atau karnivora.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu
spesies ikan di alam memiliki hubungan yang sangat erat dengan
keberadaanmakanannya. Ketersediaan makanan merupakan faktor yang menentukan
dinamika populasi, pertumbuhan, reproduksi, serta kondisi ikan yang ada di
suatu perairan. Beberapa faktor makanan yang berhubungan dengan populasi
tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yangtersedia, akses terhadap
makanan, dan lama masa pengambilan makanan oleh ikan dalam populasi tersebut.
Adanya makanan di perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotik seperti
diatas ditentukan pula oleh kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang an
luas permukaan.Jenis-jenis makanan yang dimakan suatu spesies ikan biasanya
tergantung pada kesukaanterhadap jenis makanan tertentu, ukuran dan umur ikan, musim
serta habitat hidupnya.Kebiasaan makan ikan meliputi jenis,kuantitas dan
kualitas makanan yang dimakan oleh ikan(Lagler,1972).
Jenis
makanan yang akan dimakan oleh ikan tergantung ketersediaan jenis makanan
dialam, dan juga adaptasi fisiologis ikan tersebut misalnya panjang usus, sifat
dan kondisi fisologis pencernaan, bentuk gigi dan tulang faringeal, bentuk
tubuh dan tingkah lakunya . Ikan herbivorasecara sederhana hanya memiliki
kemampuan untuk mencerna material tumbuhan, oleh karenaitu ikan herbivora
memiliki usus yang lebih panjang karena material tumbuhan memerlukanwaktu yang
lama untuk dicerna. Sedangkan dengan ikan karnivora memiliki usus yang lebih
pendek dan hanya memakan daging. Ikan omnivora memiliki kondisi fisiologis yang
merupakangabungan antara ikan karnivora dan ikan herbivore (Effendi, 2002).
Berdasarkan
kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan dalam jenis herbivora,karnivora,
ataupun omnivora. Ikan herbivora adalah ikan pemakan tumbuh-tumbuhan,
misalnyaikan lele, ikan karnivora adalah ikan pemakan daging misalnya ikan
kakap merah. Kebiasaanmakanan ikan dipelajari untuk menentukan gizi alamiah
ikan tersebut. Pengetahuan tentangkebiasaan makanan ikan dapat digunakan untuk
melihat hubungan ekologi di antara organismedi perairan tempat mereka berada,
misalnya bentuk pemangsaan, persaingan, dan rantaimakanan. Jadi, makanan dapat
merupakan faktor yang menentukan bagi keberadaan populasi(Kottelate, 1983).
Langkah
proses pencernaan makanan pada ikan dimulai dari mulut dan rongga mulut,kemudian
makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva,
selanjutnyadisalurkan melalui faring dan esophagus, Pencernaan di lambung dan
usus halus, dalam usushalus diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida,
gliserida dan unsur-unsur dasarnyayang lain, absorbsi air dalam usus besar:
akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat(veses), kemudian veses
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian keanus. Dalam
mulut terdapat kelenjar-kelenjar mucus, berfungsi untuk menghasilkan
mucussebagai pembasah dan pelicin makanan. Alat mulut terdiri dari palatum
keras dan lunak, diliputioleh epitel berlapis gepeng. Palatum keras adalah
membran mukosa yang melekat pada jaringantulang, sedangkan palatum lunak
mempunyai pusat otot rangka, fungsi mulut adalah sebagai penerima makanan.
Organ-organ didalam rongga mulut antara lain: gigi, lidah, dan kelenjar ludah,
(Murniyati, 2002).
Tidak
keseluruhan makanan yang ada dalam suatu perairan dimakan oleh ikan.
Beberapafaktor yang mempengaruhi dimakan atau tidaknya suatu zat makanan oleh
ikan diantaranya yaituukuran makanan ikan, warna makanan dan selera makan ikan
terhadap makanan tersebut.Sedangkan jumlah makanan yang dibutuhkan oleh ikan
tergantung pada kebiasaan makan,kelimpahan makanan, nilai konversi makanan
serta kondisi makanan ikan tersebut (Nikolsky1963).
Untuk
mengusahakan penangkapan, pemeliharaan dan peternakan ikan dengan
sukses,seringkali diperlukan pengetahuan praktis tentang jenis makanan yang
disukai ikan bersangkutan, baik masih berupa anak-anak, maupun setelah dewasa.
Untuk itu diperlukan penelitian tentang makanan dan kebiasaan makan ikan, yang
didasarkan atas pemeriksaan isilambung dan usus ikan yang bersangkutan. Dari
hasil studi ini kemudian dapat ditarik suatukesimpulan apakah ikan yang
bersangkutan itu herbivore, karnivora atau omnivore. Apakah jenis-jenis makanan
pokoknya dan apa saja yang menjadi makanan sambilannya. Ada lima carayang dapat
digunakan mempelajari makanan dan kebiasaan makanan ikan yaitu metode
jumlah,metode frekuensi kejadian, metode perkiraan tumpukan dengan persen,
metode volumerikdanmetode grafimetrik (Soesono, 1977).
BAB III
METODELOGI PRATIKUM
3.1
Waktu dan tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 08 mei 2015 pukul 14.30-16.00 WIB,yang
bertempat di Laboratorium Jurusan Ilmu Kelautan Koordinatorat Kelautan dan
Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
3.2
Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunkan pada praktikum kebiasaan makan dalah sebagai
berikut :
NO
|
NAMA ALAT DAN BAHAN
|
JUMLAH
|
1.
|
1 Pisau Bedah
|
3 unit
|
2.
|
Mistar Plastik
|
3 unit
|
3.
|
Baki
|
3 unit
|
4.
|
Tisu Pembersih
|
secukupnya
|
5.
|
Buku Tulis
|
eperlunya
|
6.
|
Timbangan
|
3 unit
|
7.
|
Gunting
|
3 unit
|
8.
|
Air Cucian
|
secukupnya
|
9.
|
Ikan Tongkol
|
2 Ekor
|
Tabel
4.1. Alat dan Bahan
3.3
Cara Kerja
Adapun
cara kerja yang dilakukan dalam praktikum Biologi Perikanan adalah sebagai
berikut:
3.3.1.
Analisa Isi Lambung
a.Ukur
dan timbang ikan sample dengan akurasi tinggi.
b.Belah
perut ikan secara hati-hati sesuai prosedur yang telah dipelajari sebelumnya.
c.Keluarkan
alat pencernaannya secara hati-hati, ukur dan timbang. Jika dapat
dibedakanantara bagian lambung dan usus, ukur masing-masing bagian.
d.Bedah
alat pencernaan tersebut secara hati-hati dan jika berisi keluarkan isinya.
e.Pisah-pisahkan
makanan tersebut berdasarkan jenisnya, hitung jumlahnya dan
timbangmasing-masing jenis tersebut.
f.Jenis
makanan usahakan sedapat mungkin untuk menentuksn jenis makanan tersebutsampai
tingkat taksonomi paling rendah (spesies).
3.3.2.
Metode jumlah
a.Keluarkan
isi lambung ikan dan kering anginkan.
b.Pisah-pisahkan
makanan berdasarkan jenisnya
.c.Hitung
masing-masing jenis.
d.Hitung
persentase masing-masing jenis dengan rumus metode jumlah
3.3.3.
Metode frekuensi
a.Kelompokkan
alat pencernaan menjadi dua, yang berisi dan tidak berisi
b.Catat
setiap isi lambung ikan sample
c.Hitung
persentase kejadian setiap jenis makanan (hanya lambung yang berisi saja).
3.3.4.
Metode Grafik
a.Timbang
dan ukur lambung ikan
b.Keluarkan
isinya dan kering anginkan
c.Timbang
seluruh isi lambung ikan berkenaan
d.Pisah-pisahkan
isi lambung atau makanan menurut jenisnya
e.Timbang
setiap jenis makanan tersebut
f.Hitung
persentase setiap makanan tersebut
3.3.5.
Metode volume metric
a.Timbang
dan ukur lambung ikan
b.Keluarkan
isinya dan kering anginkan
c.Ukur
volume isi lambung ikan berkenaan
d.Pisah-pisahkan
isi lambung menurut jenisnya
e.Ukur
volume setiap jenis makanan tersebut
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisa Data
Analisa
data pada praktikum kebiasaan makan menggunakan rumus sesuai denganmetode yang
digunakan dan sesuai dengan indeks yang akan dihitung. Adapun analisa datanyaa
terdapat pada lampiran
4.2.
Pembahasan
Ikan
tongkol terklasifikasi dalam
Ordo : Percomorphi,
family
:
Scombridae,
genus
: Euthynnus
spesies :
Euthynnus
affinis
Ikan
tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto,
dengan kulit yang licin.Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya
sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan
laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada
pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat
masuk kedalam lekukan tersebut,sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air
pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan
sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet.
Kebiasaan
dan cara makan adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan mempertahanankan
eksistensi suatu organisme karena makanan menyediakan semua nutrisi yang diperlukan
oleh organisme untuk tumbuh dan berkembang. Makanan juga berperan dalam menenentukan
distribusi dan migrasi ikan.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapaun
setelah melaksanakan praktikum tentang kebiasaan makan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.Faktor
yang menentukan apakah suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan
adalah ukuran makanan, ketersediaan makanan, warna makanan dan selera ikan terhadap
makanan.
2.Ikan
tongkol bersifat karnivora, dengan makanan yang dominan dimakan adalah udang,ikan
kecil, serangga air dan cacing
3.
Nilai IP untuk ikan kecil merupakan nilai IP tertinggi dengan nilai sebesar 60.97599645 .
4.Persaingan
dalam hal mencari makan adalah hal yang sangat penting karena persaingan ini
sering terjadi antara individu di dalam suatu spesies.
5.2
Saran
Saran
saya untuk laboratorium semoga kedepannya laboratorium dapat melengkapi semua
alat pratikum untuk kelancaran pratikum itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi , 2002.Metode Biologi
perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 109p Effendi,
ikhsan. 1997.Biologi Perikanan. Yayasan
Pustaka Nusantara: Jakarta
Kottelate dan Nauen, 1983, Kebiasaan makan ikan berdasarkan jenis DitjeN
,Deptan.Jakarta.Lagler,1972.Pengawetan
Ikan dan Hasil Perikanan. bogor
Murniyati,
2002. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya, Tegal. Nikolsky, G.V. 1963.The
Ecology of Fishes. Academic Press. 313 hlm.
Nyabakken,
James. W. 1992.Biologi Laut Gramedia Pustaka:
JakartaSoesono, S. 1977.Dasar-dasar perikanan Umum. CV. Yasaguna. Jakarta.
0 Response to "LAPORAN KEBIASAAN MAKANAN IKAN (FOOD HABITS)"
Post a Comment