I. pendahuluan
Sistem integumen adalah sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi dan menginformasikan ikan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar. Kata ini berasal dari bahasa latin “intergum” yang berarti penutup.
Sehubungan dengan bervariasinya
integumen pada vertebrata khususnya ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam
pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau
penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya,
termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya; kulit juga
digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan
pada beberapa jenis ikan tertentu.
Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen
adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
Secara ilmiah kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian
luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit sebagai pelindung tubuh
terhadap bahaya.
Integumen merupakan suatu system yang sangat
bervariasi; padanya terdapat sejumlah organ ataupun struktur tertentu dengan
fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat dianggap terdiri dari kulit
yang sebenarnya dan derivat-derivatnya. Gigi pada ikan hiu, scute, keel dan
beberapa tulang tengkorak pada ikan merupakan modifikasi dari sisik.
Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khusunya
ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap
gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang
merupakan musuhnya; kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi
dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu.
Integumen merupakan sistem pembalut
tubuh ikan yang terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya. Kulit selain
berfungsi sebagai pembalut tubuh juga berguna sebagai alat pertahanan pertama
terhadap penyaklit, perlindungan dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor
lingkungan, alat ekskresi dan osmoregulasi dan alat pernafasan tambahan pada
bebeapa jenis ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
integumen merupakan bagian terluar dari ikan sebagai sistem pembalut tubuh yang
terdiri dari kulit dan derivate-derivatenya, seperti sisik, jari-jari sirip,
lendir, scute, keel dan kelenjar
racun. (Yusnaini, dkk 2013)
Kulit sebagai pembungkus pada ikan terdiri dari dua lapisan
yaitu lapisan luar yang disebut dengan epidermis dan lapisan dalam yang disebut
dengan dermis atau corium. Lapisan dalam dari epidermis merupakan pertumbuhan
sel yang aktif. Lapisan dermis berisi saluran darah, urat saraf, organ peraba
dan jaringan penghubung. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik dan
erat kaitannya dalam pembentukan struktur integumen (MANDA et al., 2005).
Bentuk-bentuk sisik yang menutupi
permukaan tubuh ikan umumya ada lima macam yaitu: sisik cycloid, sisik ctenoid,
sisik ganoid, sisik placoid dan sisik cosmoid. Diantara kelima jenis sisik
tersebut mempunyai bentuk dan tipe beranekaragam (Ridwan, 2011).
Cephalaspidomorphi, Condrichthyes dan Osteichthyes
dimasukkan ke dalam Pisces, merupakan kelompok hewan yang sangat besar dan
banyak diminati orang, sehingga kelompok hewan ini mendapat perhatian sebagai
bidang ilmu khusus yakni iktiologi. (Romimohtarto, 2005).
(Aimeri, 2007). Dari bentuk tubuh dan sisiknya, ikan ini
habitatnya adalah sungai, selain itu suka hidup dirawa-rawa dan danau, menyukai
perairan yang berarus sedang dan diperairan yang lebar dengan air yang jernih
dan banyak ditumbuhi tanaman. Diperairan umum, ikan ini memijah pada musim
penghujan
Lapisan dermis dari epidermis merupakan pertumbuhan sel yang
aktif. Lapisan dermis biasanya berisi saluran darah, urat syaraf, organ peraba
dan jaringan penghubung. Lapisan dermis berperan sekali dalam pembentukan sisik
dan berkaitan erat dalam pembentukan struktur integumen (buku praktikum
ikthiologi UR 2012).
Otot pada ikan adalah urat daging yang membentuk daging ikan
terdiri dari tiga jenis urat daging yaitu urat daging licin, urat daging
bergaris/rangka, urat daging jantung. (buku praktikum ikthiologi UR 2012).
III.METODOLOGI KERJA
.3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Ikhtiologi mengenai “Sistem
Integumen, Otot dan Rangka” dilaksanakan pada hari juma’t tanggal 14 november 2014, bertempat di
Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan
Universitas dan Perikanan universitas syiah kuala.
3.2. Bahan dan Alat
Adapun bahan
yang digunakan dalam pratikum ini adalah ikan dari jenis ikan air laut yaitu
ikan Tongkkol (Euthynus affinis), sebagai objek
yang diamati selama pratikum.
Sedangkan
alat yang dipergunakan dalam praktikum iktiologi mengenai “Sistem Integumen dan
Sistem Otot” adalah buku gambar untuk
menggambarkan ikan yang dijadikan objek praktikum, pensil untuk menggambarkan ikan,
pena untuk menulis nama-nama ikan dan menulis deskripsi ikan-ikan yang
dijadikan objek pengamatan, penggaris ukuran 30 cm untuk mengukur ukuran
morphometrik ikan tersebut, penghapus untuk menghapus jika ada terdapat
kesalahan pada saat menggambar ikan, nampan yang dipakai untuk meletakkan ikan
yang akan digambar, jarum untuk menghitung jumlah jari-jari sirip, pisau cutter
untuk memotong ikan, mikroskop untuk melihat bentuk sisik ikan dan serbet untuk
membersihkan alat-alat yang digunakan setelah praktikum selesai.
3.3. Metode Pratikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode
pengamatan langsung di Laboratorium Biologi Perikanan. Dan metode
pengamatan dengan mikroskop untuk melihat bentuk sisik. Selain itu digunakan
juga metode memotong tubuh ikan untuk mengetehui sistem otot pada ikan yang
dipraktikumkan.
34. Prosedur Praktikum
Langkah pertama yang dilakukan adalah letakkan ikan yang
menjadi objek praktikum kedalam nampan yang telah disediakan, kemudian
gambarlah ikan semirip mungkin dengan aslinya. Tentukan morfologinya,
klasifikasinya dan jenis sirip yang terdapat pada ikan tersebut. Serta
dilakukan pengukuran terhadap tubuh ikan guna mengetahui panjang baku (SL),
panjang total (TL), tinggi badan (Bdh).
Kemudian
ambil sisik pada ikan tersebut pada lokasi yang telah ditentukan untuk diamati
bentuknya dengan menggunakan mikroskop. Dan untuk mengamati otot yang membangun
tubuh ikan tersebut lakukan pemotongan secara vertical mula-mula pada bagian
kepala, kemudian gambarkan, pada badan ikan juga digambarkan dan pada bagian
ekor selanjutnya amati otot-ototnya. Otot yang dimiliki pada setiap segmennya
akan berbeda. Kemudian buatlah ciri-cirinya serta habitatnya. Setelah praktikum
selesai dilaksanakan, cuci nampan dan keringkan kemudian bersihkan meja
praktikum.
IV.PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Sistem Integumen
dan Sistem Otot pada ikan ini dapat
diketahui hasilnya adalah sebagai berikut :
a.
Ikan Tongkol
Klasifikasi :
Ordo :
Perciformes
Sub-Ordo :
Acanthuroidei
Family :
Scombridae
Spesies : Euthynus affinis
4.2. Pembahasan
Cromatophore (butiran – butiran
pigmen merupakan sumber warna sesungguhnya). Warna kulit yang menutupi tubuh
ikan pada bagian atas : warna hitam (melaropore) dan pada bagian bawah warna
putih (leukophore).
4.2.1 Bentuk Sisik
Untuk pada
Ikan Tongkol (Euthynus affinis)
sisik ikan tersebut termasuk pada golongan pada sisik ctenoit. Sisik Ctenoid terdapat pada ikan bertulang
sejati (Teleostei) yang mempunyai jari-jari sirip keras (Acanthopterygii).
Berbentuk pipih, tipis dan transparan, tidak mengandung dentine atau enamel,
serta pada bagian posterior terdapat semaam duri-duri kecil atau Ctenii. Pada
bagian luar sisik terdapat tonjolan-tonjolan melingkar (circuli) dan garis
memusat (Radius).
4.2.2 Bentuk Rangka
Pekerjaan urat daging atau otot untuk setiap aktifitas kehidupan hewan
seharihari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga kepada peredaran
darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut.
Secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah
rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak.
V.KESIMPULAN
0 Response to "LAPORAN SISTEM INTEGUMEN PADA IKAN"
Post a Comment