KERUSAKAN TERUMBU KARANG DIINDONESIA

saat ini terumbu karang sedang menghadapi masa kritis. tingginya karbon dioksida diatmosfer telah menghasilkan suatu kombinasi mematikan yaitu air laut yang lebih panas dan lebih masam. pengambilan ikan yang berlebihan, polusi, pembangunan pantai, dan kerusakan fisik makin memperparah kesehatan karang. dan hal ini akan memberikan pengaruh pada masyarakat dan ekosistem yang bergantung padanya. terumbu karang menyediakan makanan, melindungi, dan memberikan kehidupan pada ratusan juta manusia diseluruh dunia. nilai terumbu karang yang telah diberian pada manusia telah mencapai lebih dari $300 milliar pertahun. terumbu karang merupakan pusat dinamika kumpulan biodiversitas yang terbesar didunia. membiarkan terumbu karang hilang sama saja dengan merampok hadiah alam semesta yang paling berharga didunia. 


Penyebab kerusakan terumbu karang, menurut Menteri Susi, antara lain akibat penggunaan bom, potasium, dan sampah. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan masih sangat kurang. "Aksi penyelamatan terumbu kerang diharapkan mampu menyelamatkan potensi kekayaan laut Indonesia," katanya. Menteri Susi menegaskan, hal itu penting guna menjamin kelestarian dan keanekaragaman hayatinya untuk generasi saat ini dan mendatang. Indonesia memiliki keanekaragaman terumbu karang yang sangat luar biasa sehingga dijuluki "Amazon of The Sea". Adapun, terumbu karang di Indonesia tersebar hampir di 17.508 pulau. Apabila dihitung, luas tutupan terumbu karang di Indonesia mencapai 75 ribu kilometer persegi. Di kawasan konservasi perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, kini terdapat 296 jenis terumbu karang yang tersebar di daerah seluas 1.419 hektare. Terumbu karang termasuk hewan yang hidup di lautan dangkal atau di kedalaman 25 sampai 100 meter. Hewan ini bisa hidup dengan suhu lingkungan 20-29 derajat Faktor lain penyebab kerusakan terumbu karang adalah perubahan suhu yang meningkat.

0 Response to "KERUSAKAN TERUMBU KARANG DIINDONESIA "

Post a Comment

Powered by Blogger.