HUKUM KELEMBAMAN
masih ingat dengan pelajaran fisika di smp atau sma ? huku newton I atau biasa disebut hukum kelembaman. kurang lebih hukum itu berisi :
"sebuah benda yang diam cenderung untuk terus diam. sebaliknya, sebuah benda yang bergerak cenderung terus bergerak .(HUKUM NEWTON I).
sahabat pernahkah kita berfikir fenomena yang terjadi disekeliling kita ? diwaktu yang sama, ada orang yang produktifnya, banyak aktifitas yang ia kerjakan dalam waktu yang relatif singkat. nampaknya tidak ada satu detik pun yang sia-sia. aktivitasnya adalah produktifitas itu sendiri. dari mulai membaca buku , menghadiri majelis ilmu, kuliah atau bersekolah, berolahraga, memberikan motivasi, berorganisasi, membuat karya sampai memanajeperusahaan yang baru dirintis bersama teman-temannya. namun, dengan waktu yang sama yaitu 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu, ada pula orang yang seperti kebalikannya dari orang pertama tadi. bingung mencari pekerjaan namun tak kunjung didapatkan, menghabiskan modal waktunya didepan komputer untuk bermain game atau didepan televisi dengan program yang tidak layak ditonton. saat kuliah pun diikuti dengan setengah hati dan tidak dinikmati, saat dosen menjelaskan materi, pikirannya melayang menuju kantin dengan berbagai menu hidangan.
ya, yang penting kita mentafakuri hukum newton I diatas, bahw teorinya, saat kita berdiam diri, maka akan sulit rasanya memulai sebuah aktivitas yang bermanfaat, misalnya : mengerjakan tugas kuliah, mencuci pakaian atau sekedar menyusun target pekanan. seakan ada belanggu yang begitu kuat menahan kita untuk beraktivitas, atau mungkin hadir lintasan fikiran "ah... nanti sajalah, kan masih ada waktu".
penyakit ini dapat dilihat dari beberapa gejala yang nampak, seperti terlalu banyak tidur, boros yang tidak perlu memperturut hawa nafsu, tidur tidak teratur, menganggap sepele tugas, sampai melupakan amanah dan tanggung jawab. jika hal ini melanda diri , berhati-hatilah! karena dalam jangka waktu yang lebih lama, jika kebiasaan ini dinikmati berubah menjadi karakter buruk kita. setelah mengkarakter , tentu akan mempengaruhi nasib kita.
ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengcounter gejala-gejala demotivasi ( menurunnya motivasi) diatas yaitu :
- silahturahmi yang menginspirasi. datangilah sahabat sahabat yang menginspirasi, atau sekedar meminta nasehat dari seorang ustadz agar kembali bersemangat untuk beraktifitas. boleh jadi dengan silahturahmi ini, allah memberikan jalan ilmu dan hidayahnya sehingga kita mendapatkan energi baru uuntuk memulai aktivitas yang positif. buatlah janji terlebh dahulu dengan mereka agar tidak menggangu agenda hariannya, bawa oleh-oleh untuk membahagiakan mereka dan mintalah didoa'kan, boleh jadi dengan itu allah memberiakn semangat baru bagi kita. datngi juga teman-teman yang dianggap lebih sukses ketimbang diri kita., tanyakan secara detail bagaimana caranya mereka memperoleh takdir kesuksesannya itu. perlu diingat bahwa mencontek kebaikan orang lain itu sangat dianjurkan.
- baca buku dan film yang memotifasi dan menginspirasi. berinvestasilah untuk membeli film atau buku yang dapat menginspirasi dan memotifasi kita untuk bergerak. seperti membaca sirah nabawiyah, kisah-kisah sahabat, atau buku-buku yang mengungah seperti 8 air mata kecermerlangan karya anis matta, dare to fail karya billi s.pilm, berpikir dan berjiwa besar karya david j.schwartz, atau novel pembangun jiwa seperti ketika cinta bertasbih, ayat-ayat cinta, laskar pelangi, sang pemimpi, dll.
- buatlah target harian,mingguen dan bulanan. orang-orang sukses biasanya menjalani hari dengan perencanaan yang matang, target yang terukur dan evaluasi yang mantap. luangkanlah waktu untuk memulai menyusun kembali beberapa rencana yang terabakan, target yang tidak terealisasikan. ingat tidak ada kata terlambat untuk berubah, perubahan yang terbaik adalah mulai saat ni, dari hal yang terkecil, dan mulai dari diri sediri seperti yang dituturkan.
- hijrah darui zona nyaman. boleh jadi faktor kemalasan dan ketidaksanggupan untuk berubah adalah liingkungan yang tidak kondusif, teman yang tidak produktif, atau bahkan posisi kamar yang menjemukan. mulailah mengubah semuanya secara bertahap. mungkin dari kamar tidur yang diatur agar semakin nikmat membaca bukan malah menjadi nikmat tidur. atur pula pencahayaan yang boleh jadi menghambat kita dalm membaca atau mengerjakan tugas. carilah komunitas dimana disana adalah orang-orang yang semangat produktif dan saling menasehati dalam kebaikan. biasanya, saat awal-awal , kita malu untuk memasuki komunitas tersebut, tapi bukanlah mengacu pada hukum kelembaman, bahwa itu hanya awal-awal saja, setelah kita dapat beradaptasi dan mulai terbiasa, rasakan kedasyatan perubahan dalam diri, berkah keluar dari zona nyaman kita. jika dari tempat kita kost atau rumah menuju kampus yang relatif dekat biasanya memakai motor, mulailah memaksakan diri dengan berjalan kaki jika memungkinkan. disamping irit bensin, tbuhpu menjadi sehat karena banyak bergerak. jika selama ini biaya hidup selama kuliah, masih meminta kepada orang tua, maka mulailah bertekad untuk tidak meminta lagi, carilah berbagai cara yang dapat dilakukan, dengan mengerahkan seluruh kemampuan agar dapat berpenghasilan yang halal dan berkah dengan usaha sendiri. bukankankah sebuah hadis menyebutkan bahwa makanan terbaik adalah yang diperoleh dari hasil kerja sendiri.
kelelahan kiuta adalah kumpulan-kumpulan energi untuk melintasi kelelahan berikutnya, hingga kita tidak pernah lelah bahkan lelah tengah lelah mengejar kita (inspirasi dari seorang sahabat)
ada orang yang terus bekerja namun tidak ada sedikit pun yang ia dapatkan, ia berkata "LELAH". disaat yang sama, ada orang yang terus berkarya, banyak yang telah ia berikan untuk allah, ia berkata "LILLAH". (inspirasi dari seorang trainer).
karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kkamu berharap. (Q.S Al insyirah : 5-8).
diambil dari kutipan SETIA FURQON KHOLIDI inspiring motivator, writer, entrepreneur muda, peraih beasiswa TSP ptera sampoerna foundation.
0 Response to "HUKUM-HUKUM KEHIDUPAN I"
Post a Comment