HUKUM-HUKUM KEHIDUPAN II

HUKUM-HUKUM KEHIDUPAN II

HUKUM SEBAB AKIBAT

setiap peristiwa dijagat raya ini adalah potongan-potongan mozaik, terserak disana sini. tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. namun ia akan bersatu perlahan-lahan, membangun siapa diri kita kerjakan dalam hidup ini, akan beragama dalam keabadian.....
(Sang Pemimpi, Andrea Hirata)

hukum sebab akibat tidak hanya berlaku secara pasti dalam ilmu eksak saja, namun berlaku pula dalam kehidupan sehari-hari. sebuah peribahasa yang sering kita dengar " siapa yang menanam dia yang memetik, atau berakitt-rakit kehulu bereneng renang ketepian. bersakit-sakit dahulu, bersenag-senang kemudian " menjadi sebuah inti poin dalam hukum sebab akibat ini. cepat atau lambat, setiap kebaikan yang kita lakukan akan membuahkan hasil, beegitu juga dengan kejelekan yang kita lakukan. cepat atau lambat semua akan terbongkar dan kembali kepada kita. maka tanamlah kebaikan dimana pun, kepada siapapun, sekecil apapun, karena tidak ada yang kecil dihadapannya. mungkin kita pernah dengar sebuah kisah tentang seorang ahli maksiat yang masuk surga atas kasih sayang allah hanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan, atau kisah seorang ahli ibadah yang hanya karena kesombongannya, justru masuk neraka. 

seorang mahasiswa yang yakin akan hukum sebab akibat ini, tidak mungkin melalaikan kuliahnya, hidupnya akan penuh dengan klimpahan keberkahan , karena dimana pun ia berada yang difikirkannya hanyalah bagaimana memberikan yang terbaik dan memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang sekitarnya. seorang pengusaha yang yakin akan hukum sebab akibat ini, tidak mungkin berdusta dalam menjalankan usahnya, karena ia tahu bahwa allah tida mungkin menyalahi janji dan keliru menganugrahkan rizki. man jadda wa jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya.

hukum sebab akibat ini sering berkaitan dengan kebiasaan baik dan buruk. karena boleh jadi dengan kebiasaan buruk kitalah maka terjadi akibat-akibat buruk yang tidak diinginkan. misalnya, karena kebisaan makan tidak teratur, menyebabkan kita harus dirawat dirumah sakit. atau kebiasaan nonton televisi terlalu lama, mata menjadi minus dan tidak fokus dalam menerima pelajaran. lebih ekstrimnya, sebab akibat ini terjadi akibat pilihan takdir yang kita pilih. allah memberikan keleluasan kepada kita untuk menemukan takdir hidup kita sendiri. setiap pilihan yang kita ambil akan berpengaruh terhadap takdir hidup yang akan dijalani, dan tentu saja hukum sebab akibat pun bermain didalamnya. ada konsenkuensi logis dari setia keputusan yang kita ambil. setiap hari, bahkan setiap detik, kita selalu dihadapkan dengan rangkaian pilihan-pilihan hidup berikut akibat yang ditimbulkanya. tidak hanya dalam perkara-perkara besar saja, bahkan hanya untuk memutuskan mandi subuh atau ditunda lebih siang saja membutuhkan keputusan yang secara otomatis akan mendatangkan konsenkuensi. misalnya memutuskan mandi agak siang, boleh jadi karena terdesak harus mengikuti UAS pukul 08.00 akhirnya mandi pun ditunda.

contoh lainnya, saat kita memilih apakah mata kuliah tertentu atau tidak, semuanya pasti berakibat bagi satu semester kedepan. jika kita mengambil mata kuliah yang cukup berat, maka bersiaplah dengan konsekuensi waktu yang tersisa untuk menyelesaikan tugas yang mungkin menumpik. atau misalnya karena semester ini, kita ingin santai dan tidak mau terlalu banyak mengambil mata kuliah maka hal itupun akan berakibat disemester-semester berikutnya harus mengejar mata kuliah yang belum dikontrak. maka, ingatlah untuk terus mengukur dan merencanakannya semua dengan baik. 

"anda hari ini, adalah cerminan anda 5 tahun mendatang. dan semuanya dapat dipengaruhi minimal oleh tiga faktor, siapa sahabat anda hari ini, apa yang anda baca, dan apa yang anda tonton hari ini."

bertekadlah untuk berlelah-lelah selagi muda untuk terus belajar dan memperbanyak silaturahim. karena jika tidak hari ini, maka suatu saat nanti kondisilah yang menuntut kita untuk berlelah-lelah belajar dan bekerja. selagi masih ada waktu, selagi otak masih mudah menyerap ilmu, tubuh masih kuat untuk memikul beban serta tangan yang masih dapat bekerja maka optimalkanlah semuanya unntuk menuntut ilmu, berkaryalah dan berusaha.

hati-hati dengan pikiranmu, karena ia akan menjadi perkataanmu.
hati-hati dengan perkataanmu, karena ia akan menjadi perbuatanmu.
hati-hati dengan perbuatanmu, karena ia akan menjadi kebiasaanmu.
hati-ahati dengan kebiasaanmu, karena ia akan menjadi karaktermu.
hati-hati dengan karaktermu, karena ia akan menentukan nasibmu.

The Champions 
Champions aren't made in a gym;
Champions are made from something
They have deep inside them,
A desire, A drem; A vision.
They have to have last minutes stamina.
They have to be a little faster.
They have to have the skill and the will.
But the will must STROUNGER then the SKILL
(mohammed ali)


You Can Be Whatever
You want To Be 
There inside you all of the potential to be whatever
You want to be
All of energy to do whatever
You want to do.
Imagine yourself as you would like to be,
Doing what you want to do,
And each day, take one step
Towords your dream.
One morning you will awake to fine
Hat you are the person
you dreamed of
Doing what you wanted to do
Simply because you had the courage.
To belive in your potentiel
And to hold on to your dream.
(Donna levine)
dikutip dari buku Setia Furqon Kholid Inspiring Motivator, Writter, Entrepreneurs muda, Peraih Beasiawa TSP Putera Sampoerna Foundation.

0 Response to "HUKUM-HUKUM KEHIDUPAN II"

Post a Comment

Powered by Blogger.